Materi Ajar ATPH Kelas XI Materi K3
Materi ajar bisnis pembibitan tanaman untuk Kelas XI ATPH (Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura) yang menarik dan relevan. Materi ini akan fokus pada penggabungan aspek teknis (pembibitan) dan aspek bisnis (agribisnis).
Tema Besar: "Young Agripreneur: Meraup Untung dari Setangkai Bibit Unggul"
Pendekatan Pembelajaran yang Menarik: Project-Based Learning (PBL) dan Simulasi Bisnis.
Kerangka Materi Ajar (Modul/Unit Pembelajaran)
Unit Topik Utama Fokus Bisnis & Keterampilan Metode Pembelajaran Menarik
I Analisis Pasar dan Perencanaan Usaha Pembibitan Peluang pasar (komoditas hot), kelayakan ekonomi, business plan sederhana. Mini-Riset Pasar: Siswa meneliti 3 jenis tanaman yang paling dicari bibitnya di daerah mereka. Simulasi: Membuat proposal bisnis pembibitan (lahan, modal, proyeksi keuntungan).
II Teknik Pembibitan Unggul (Generatif & Vegetatif) Efisiensi biaya produksi, kualitas bibit sebagai nilai jual. Workshop Praktik: Kompetisi menyambung (grafting) atau okulasi tercepat dan terbaik (bibit buah). Kunjungan Industri Virtual/Langsung: Melihat teknik pembibitan skala besar.
III Manajemen Produksi dan Keuangan Bibit SOP (Standard Operational Procedure) pembibitan, pengendalian biaya, pencatatan keuangan sederhana. Studi Kasus: Menganalisis biaya produksi 1.000 bibit cabai vs. 1.000 bibit mangga. Role Play: Negosiasi dengan pemasok media tanam/pupuk.
IV Branding, Pemasaran, dan Penjualan Bibit Unique Selling Point (USP) bibit, pemasaran digital, layanan purna jual. Project "Bibit Bintang": Siswa mendesain brand bibitnya sendiri (nama, logo, tagline). Praktik E-commerce: Membuat akun jualan bibit di media sosial/platform jual beli.
Detail dan Aktivitas Pembelajaran Interaktif
Unit I: Analisis Pasar dan Perencanaan Usaha
Tujuan Menarik: Siswa mampu menentukan 1-2 komoditas bibit dengan prospek bisnis tertinggi di wilayahnya.
"Detektif Komoditas" (Riset Pasar):
Siswa dibagi kelompok. Tugas: Mencari tahu harga jual anakan bibit (misalnya alpukat, durian, sayuran hidroponik, atau tanaman hias) di 3 tempat berbeda (petani, toko pertanian, online).
Menganalisis: Jenis bibit apa yang paling cepat laku? Berapa harga pokok produksi rata-rata?
Output: Peta potensi pasar bibit lokal.
"Pitching Usaha Bibit":
Setiap kelompok membuat rencana awal (judul: "Usaha Pembibitan [Nama Tanaman] - Layak atau Tidak?")
Melatih keterampilan presentasi bisnis di hadapan guru/siswa lain (sebagai "investor").
Unit II: Teknik Pembibitan Unggul
Tujuan Menarik: Siswa menguasai teknik perbanyakan yang dapat menghasilkan bibit berkualitas tinggi dan seragam.
"Battle of Propagation" (Kompetisi Praktik):
Generatif (Biji): Kompetisi daya kecambah tercepat dan terseragam (pemilihan benih, perlakuan benih, teknik penyemaian).
Vegetatif (Okulasi/Grafting): Kompetisi membuat sambungan yang sukses (tingkat keberhasilan sambungan).
Tips: Gunakan video tutorial dari para master pembibitan sebagai pembanding.
"Inovasi Media Tanam":
Eksperimen membuat komposisi media tanam alternatif (bukan hanya tanah-sekam-pupuk kandang), misalnya menggunakan limbah pertanian lokal.
Tantangan: Media tanam terbaik dengan biaya termurah.
Unit III: Manajemen Produksi dan Keuangan
Tujuan Menarik: Siswa mampu mengelola proses produksi dan menghitung HPP (Harga Pokok Produksi) bibit.
"Smart Nursery":
Diskusi tentang penerapan teknologi sederhana (misalnya, irigasi tetes buatan sendiri, screen house mini, atau pencatatan digital) untuk efisiensi pemeliharaan.
Membuat Jadwal Pemeliharaan Digital (dengan Google Sheets/Excel) yang mencakup penyiraman, pemupukan, dan pengendalian OPT.
"Audit Keuangan Sederhana":
Simulasi menghitung semua biaya (benih/batang bawah, media, polybag, tenaga kerja, pupuk, air, dll.) untuk menghasilkan 100 bibit siap jual.
Menentukan Harga Jual dengan margin keuntungan yang realistis (misalnya, 30%).
Unit IV: Branding, Pemasaran, dan Penjualan Bibit
Tujuan Menarik: Siswa mampu mengemas dan memasarkan bibitnya agar menarik minat pembeli.
"Desain Kemasan dan Labeling":
Diskusi tentang pentingnya label (jenis, usia, perbanyakan, tips tanam) dan bagaimana kemasan yang baik dapat meningkatkan harga jual.
Siswa mendesain label bibit mereka (bisa menggunakan aplikasi desain gratis).
"Pemasaran Digital Bibit":
Workshop fotografi produk: Cara memotret bibit agar terlihat menarik dan profesional.
Menganalisis contoh-contoh iklan bibit di media sosial (Instagram, TikTok) yang berhasil dan tidak berhasil.
Tugas Akhir: Membuat 3 konten promosi (foto, video, story) untuk bibit yang mereka produksi.
Penilaian (Assessment)
Jenis Penilaian Deskripsi
Formatif Keaktifan diskusi, laporan riset pasar, catatan harian pemeliharaan bibit.
Keterampilan/Praktik Kualitas hasil okulasi/sambungan, kecepatan dan akurasi penyemaian, pembuatan media tanam murah.
Sumatif (Proyek Akhir) Project Mini Bisnis Pembibitan: Menjual minimal 10-20 bibit yang mereka produksi sendiri dan membuat Laporan Pertanggungjawaban Bisnis (mencakup modal, proses, penjualan, dan keuntungan/kerugian).
Kunci Keberhasilan: Libatkan siswa secara langsung dalam praktik di screen house atau lahan praktik sekolah, dan selalu kaitkan keterampilan teknis (misalnya, okulasi) dengan nilai ekonomi (harga jual yang lebih tinggi).
Buatkan filenya
Tentu, ini adalah draf lengkap materi ajar (modul/unit pembelajaran) dalam format yang lebih terstruktur dan siap digunakan untuk Kelas XI ATPH (Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura).
MODUL AJAR BISNIS PEMBIBITAN TANAMAN (Kelas XI ATPH)
Tema Besar: Young Agripreneur: Meraup Untung dari Setangkai Bibit Unggul
Alokasi Waktu Total: 20 Jam Pelajaran (JP)
Model Pembelajaran: Project-Based Learning (PBL) dan Praktik
Identitas Modul
Mata Pelajaran Agribisnis Pembibitan Tanaman
Fase/Kelas F / XI ATPH
Elemen Capaian Pembelajaran Penyiapan Bibit, Agribisnis (Pemasaran dan Kewirausahaan)
Kompetensi Awal Peserta didik telah memahami dasar-dasar perbanyakan tanaman.
UNIT I: Analisis Pasar dan Perencanaan Usaha Pembibitan (5 JP)
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu mengidentifikasi 3-5 jenis komoditas bibit unggulan yang berpotensi secara bisnis di wilayahnya.
Peserta didik mampu menyusun rencana usaha pembibitan sederhana (Business Plan Mini).
B. Materi Esensial
Analisis Pasar Komoditas Bibit (Tanaman Buah, Sayuran, Hias).
Kelayakan Ekonomi Sederhana (Modal, Biaya Produksi, Harga Jual).
Komponen Dasar Business Plan Pembibitan (Lokasi, Target, Strategi).
C. Aktivitas Pembelajaran Interaktif
Aktivitas Deskripsi Menarik
1. Detektif Komoditas Tugas Kelompok (2 JP): Riset Mandiri. Siswa mencari data harga bibit dari 3 sumber berbeda (petani, toko pertanian, online). Data yang dikumpulkan: Jenis bibit, harga, permintaan pasar, dan sumber bibit.
2. Mini Seminar Setiap kelompok mempresentasikan hasil risetnya. Pertanyaan Pemandu: Mengapa bibit A lebih mahal dari bibit B? Siapa target pasar utama bibit ini?
3. Pitching Usaha Bibit Proyek (3 JP): Setiap kelompok membuat Business Plan Mini (1 halaman) yang mencakup: Jenis komoditas, estimasi modal awal, lokasi, dan proyeksi keuntungan. Rencana ini dipresentasikan sebagai pitching kepada "investor" (guru/kelas lain).
D. Penilaian (Assessment)
Formatif: Laporan hasil riset pasar (Detektif Komoditas).
Keterampilan: Kualitas pitching dan kelengkapan Business Plan Mini.
UNIT II: Teknik Pembibitan Unggul dan Efisiensi Produksi (7 JP)
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik terampil dalam melaksanakan teknik perbanyakan generatif dan vegetatif standar industri.
Peserta didik mampu menghitung efisiensi biaya dalam pemilihan teknik perbanyakan.
B. Materi Esensial
Standar Kualitas Bibit (Sehat, Vigor, Seragam) sebagai Nilai Jual.
Perbanyakan Generatif: Seleksi Benih, Perlakuan Benih (Seed Treatment), Media Semai Efisien.
Perbanyakan Vegetatif: Teknik Okulasi/Sambung (Grafting) yang cepat dan berdaya tumbuh tinggi.
C. Aktivitas Pembelajaran Interaktif
Aktivitas Deskripsi Menarik
1. Inovasi Media Tanam Praktik (2 JP): Siswa merancang 3 komposisi media tanam berbeda (misalnya, yang menggunakan limbah lokal). Uji coba daya tumbuh dan biaya. Tantangan: Membuat media tanam yang paling murah dan efisien.
2. Battle of Propagation Kompetisi Keterampilan (4 JP): Kelompok dibagi menjadi tim "Generatif" dan "Vegetatif." Tantangan: Tim Generatif: Menentukan perlakuan benih tercepat agar berkecambah seragam. Tim Vegetatif: Melakukan 5x okulasi/sambung dengan kriteria sambungan terbaik (rapi, cepat, berpeluang sukses).
3. Kunjungan Virtual Mengamati (melalui video industri atau webinar) SOP pembibitan skala besar untuk efisiensi waktu dan biaya.
D. Penilaian (Assessment)
Keterampilan/Praktik: Tingkat keberhasilan okulasi/sambung (dinilai 1 minggu setelah praktik).
Formatif: Catatan mengenai perbandingan biaya perbanyakan vegetatif dan generatif.
UNIT III: Manajemen Produksi, Keuangan, dan Pemasaran (8 JP)
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu melakukan pemeliharaan bibit sesuai SOP (Standard Operational Procedure).
Peserta didik mampu menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) bibit.
Peserta didik mampu membuat strategi branding dan pemasaran digital bibit.
B. Materi Esensial
Manajemen Pemeliharaan (Penyiraman, Pemupukan, Pengendalian OPT) yang Efektif.
Perhitungan Biaya Variabel dan Biaya Tetap untuk menentukan HPP.
Unique Selling Point (USP) Bibit, Branding, dan Pemasaran Online.
C. Aktivitas Pembelajaran Interaktif
Aktivitas Deskripsi Menarik
1. Smart Nursery Praktik dan Diskusi (2 JP): Perancangan sistem irigasi sederhana (misalnya, irigasi tetes skala kecil) dan pembuatan jadwal pemeliharaan digital (dengan spreadsheet).
2. Audit Keuangan Bibit Studi Kasus (2 JP): Siswa diberikan data biaya (pupuk, polibag, tenaga kerja, dll.) untuk 100 bibit. Tugasnya adalah menghitung HPP dan menentukan harga jual yang menghasilkan margin keuntungan 30%.
3. Project "Bibit Bintang" Proyek Branding (4 JP): Setiap kelompok: a) Menentukan USP bibitnya (misalnya, "Bibit Organik," "Cepat Berbuah," "Tahan Hama"). b) Mendesain logo dan tagline (menggunakan aplikasi desain gratis). c) Membuat 3 Konten Promosi (foto produk profesional, video singkat tips tanam, atau story interaktif) untuk diposting secara simulatif di media sosial.
D. Penilaian (Assessment)
Sumatif/Proyek Akhir: Hasil perhitungan HPP dan strategi penentuan harga jual.
Keterampilan: Kualitas desain branding dan konten promosi digital yang dibuat.
Penutup: Refleksi dan Tindak Lanjut
Refleksi Diri: Apa hal tersulit dalam memulai bisnis pembibitan dan bagaimana cara mengatasinya?
Tindak Lanjut: Siswa didorong untuk melanjutkan proyek Bibit Bintang dengan memproduksi dan menjual bibit secara nyata (Mini Business Incubator) di lingkungan sekolah atau pasar lokal.
Buat jadi pdf agar bisa saya download
Sayangnya, sebagai model bahasa, saya tidak memiliki kemampuan untuk secara langsung membuat dan menyimpan file dalam format PDF yang dapat Anda unduh. Saya hanya dapat menghasilkan teks.
Namun, Anda bisa dengan mudah mengubah materi ajar yang telah saya berikan menjadi file PDF dengan langkah-langkah berikut:
Salin Teks: Salin seluruh teks materi ajar (Modul Ajar Bisnis Pembibitan Tanaman) yang sudah saya berikan di respons sebelumnya.
Tempel ke Aplikasi Pengolah Kata: Tempelkan teks tersebut ke aplikasi seperti:
Microsoft Word (atau aplikasi sejenis seperti Google Docs / LibreOffice).
Simpan sebagai PDF: Setelah teks tertempel dan Anda rapikan sedikit (misalnya ukuran font, margin, dll.), gunakan fungsi "Save As" (Simpan Sebagai) atau "Export" (Ekspor) dan pilih format PDF.
Atau, Cara Paling Cepat (Jika Anda menggunakan komputer):
Salin seluruh teks materi.
Buka Google Docs atau Ms. Word Online.
Tempel, lalu klik File > Download > PDF Document (.pdf).
Dengan cara ini, Anda akan mendapatkan file PDF berkualitas tinggi dari materi ajar tersebut.
Buatkan saya juga materi ajar K3 ATPH kelas xi ATPH dengan lengkap dan sistematis
Tentu. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam konteks Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) sangat penting dan memiliki risiko spesifik.
Berikut adalah draf lengkap dan sistematis untuk materi ajar K3 ATPH Kelas XI.
MODUL AJAR: KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH) DI BIDANG ATPH
Mata Pelajaran: Dasar-Dasar Agribisnis (Integrasi K3LH) / Mata Pelajaran Produktif ATPH
Fase/Kelas: F / XI ATPH
Alokasi Waktu Total: 16 Jam Pelajaran (JP)
Model Pembelajaran: Diskusi, Simulasi, dan Praktik Lapangan (Observasi & Role Play)
Identitas Modul
Elemen Capaian Pembelajaran Peserta didik mampu menerapkan K3LH secara mandiri dan bertanggung jawab di lingkungan kerja agribisnis.
Kompetensi Awal Peserta didik memiliki pemahaman dasar tentang lingkungan kerja di sektor pertanian.
UNIT I: KONSEP DASAR DAN LANDASAN HUKUM K3LH (4 JP)
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menjelaskan konsep, tujuan, dan pentingnya K3LH dalam sektor ATPH.
Peserta didik mampu mengidentifikasi dasar hukum penerapan K3LH di Indonesia.
B. Materi Esensial
Pengertian K3LH dan Budaya Kerja Industri:
Definisi Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup.
Pentingnya K3LH: Perlindungan pekerja, peningkatan produktivitas, dan kepatuhan hukum.
Landasan Hukum K3:
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Hak dan Kewajiban Pekerja dan Pengusaha terkait K3.
Filosofi Nol Kecelakaan (Zero Accident): Penerapan K3 sebagai gaya hidup.
C. Aktivitas Pembelajaran
Diskusi Kasus: Menganalisis berita atau studi kasus kecelakaan kerja di sektor pertanian (misalnya keracunan pestisida, tersengat listrik pompa air, atau cedera akibat alat).
Aktivitas "Hak dan Kewajiban": Siswa membuat poster ringkas tentang hak dan kewajiban mereka sebagai pekerja/praktikan terkait K3.
UNIT II: IDENTIFIKASI BAHAYA DAN RISIKO KERJA DI ATPH (4 JP)
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu mengidentifikasi dan mengklasifikasikan potensi bahaya dalam setiap tahapan budidaya tanaman (pra-tanam hingga pasca-panen).
Peserta didik mampu menganalisis risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK) spesifik di ATPH.
B. Materi Esensial
Klasifikasi Potensi Bahaya (Hazard) di ATPH:
Bahaya Fisik: Kebisingan (traktor/mesin), Suhu/panas (kerja di lahan terbuka/rumah kaca), Radiasi (sinar matahari).
Bahaya Kimia: Pestisida (insektisida, fungisida, herbisida), Pupuk kimia, Bahan bakar mesin.
Bahaya Biologi: Hama/serangga, Patogen tanaman, Binatang berbisa (ular/kalajengking), Mikroorganisme pada kompos.
Bahaya Ergonomi: Postur kerja yang salah (saat mencangkul, menyiang, atau memanen), Angkat beban berat.
Jenis Kecelakaan dan PAK Spesifik ATPH: Luka sayat (alat tajam), Terpeleset, Keracunan, Dermatitis kontak.
C. Aktivitas Pembelajaran
Observasi "Hazard Hunt": Siswa berkelompok melakukan walkthrough di lahan praktik/kebun sekolah untuk mengidentifikasi 5-10 potensi bahaya nyata, mencatatnya, dan mengklasifikasikannya.
Peta Risiko: Siswa membuat Peta Bahaya (Hazard Map) di area kerja utama, menandai lokasi bahaya (misalnya tempat penyimpanan bahan kimia, mesin, atau area kerja curam).
UNIT III: PENGENDALIAN BAHAYA DAN PENGGUNAAN APD (6 JP)
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menerapkan hirarki pengendalian risiko (Eliminasi, Substitusi, Teknik, Administrasi, APD).
Peserta didik terampil dalam memilih, menggunakan, dan merawat Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai.
B. Materi Esensial
Hirarki Pengendalian Risiko:
Eliminasi & Substitusi: Contoh: Mengganti pestisida berbahaya (Kimia) dengan pestisida hayati (Biologi).
Pengendalian Teknik: Contoh: Penggunaan screen house, sistem ventilasi yang baik, pelindung mesin.
Pengendalian Administrasi: SOP, Safety Sign (Rambu K3), Pelatihan K3, Rotasi kerja.
Alat Pelindung Diri (APD) Spesifik ATPH:
Wajib: Masker (khususnya untuk penyemprotan), Sarung tangan (kain/karet), Kacamata pelindung, Pakaian kerja.
Penggunaan Sesuai Kebutuhan: Sepatu boots safety, Topi/Helm pelindung, Pelindung telinga.
Prosedur Kerja Aman: Safety talk sebelum praktik, Pengecekan peralatan sebelum digunakan.
C. Aktivitas Pembelajaran
Workshop APD Checklist: Siswa belajar cara memeriksa APD (misalnya, kebocoran sarung tangan, masa pakai masker) dan membersihkannya setelah terpapar bahan kimia.
Simulasi Pengendalian Kimia: Role Play penyemprotan pestisida/pupuk daun yang aman. Siswa mempraktikkan: penggunaan APD lengkap, kalibrasi alat, dan tripple rinsing (pencucian wadah pestisida).
Pemasangan Rambu K3: Siswa merancang dan memasang rambu K3 yang efektif di area strategis (misalnya, "Area Wajib Masker," "Awas Benda Tajam").
UNIT IV: KESIAPSIAGAAN DARURAT (KEBAKARAN DAN P3K) (2 JP)
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu memahami dan menyusun prosedur tanggap darurat (kebakaran) di lahan pertanian.
Peserta didik terampil memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) ringan spesifik ATPH.
B. Materi Esensial
Prosedur Tanggap Darurat di Lahan/Gudang Pertanian:
Penyebab kebakaran di pertanian (puntung rokok, korsleting, tumpukan jerami/sampah kering).
Cara penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sederhana.
Jalur evakuasi dan titik kumpul darurat.
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) ATPH:
Penanganan luka sayat/tusuk (cangkul, arit, gunting).
Penanganan sengatan serangga atau gigitan hewan berbisa.
Penanganan keracunan ringan akibat inhalasi atau kontak bahan kimia.
C. Aktivitas Pembelajaran
Demonstrasi P3K Cepat: Praktik P3K untuk kasus kecelakaan ringan yang sering terjadi di lahan (misalnya, membersihkan luka sayat dan membalut).
Penyusunan SOP Darurat: Siswa merancang diagram alir langkah-langkah yang harus dilakukan jika terjadi tumpahan bahan kimia atau kebakaran di gudang/rumah kaca.
PENILAIAN (ASSESSMENT)
Jenis Penilaian Deskripsi
Pengetahuan (Kognitif) Tes tulis (pilihan ganda/uraian) tentang konsep K3LH, klasifikasi bahaya, dan dasar hukum.
Keterampilan (Psikomotor) Observasi Praktik: Penilaian mandiri dan kelompok saat praktik penggunaan APD lengkap (khususnya saat simulasi penyemprotan) dan ketepatan penempatan rambu K3.
Sikap (Afektif) Penilaian observasi terhadap kepatuhan dalam menerapkan K3 selama praktik lapangan (safety culture).
Proyek Akhir Membuat Buku Saku K3 ATPH Mini yang berisi ringkasan bahaya, APD yang digunakan, dan prosedur P3K untuk 3 tahapan budidaya utama.
Comments
Post a Comment